Makanan dan Sistim Pencernaan Makanan
Oleh : Dra. Henjuswersih
SMAN 1 Teluk Kuantan
Zat Makanan
Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :
1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea , yang disebut Nitrogen Balans.
Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Asam Amino Non Essensial merupakan asam amino yang dapat dibuat di dalam tubuh manusia. Bahan bakunya berasal dari asam amino lainnya.
Protein tidak menghasilkan energi
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai “bantalan lemak” (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral
5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
Alat Pencernaan Makanan Manusia
Sistim Pencernaan Pada Hewan
1. Invertebrta
a. Platyhelminthes
Mempunyai organ sederhana dan system gastrovaskuleryaitu hanya satu muara keluar yang berfungsi baik sebagi mulut maupun anus.
Contoh: Planaria
Sistem pencernaannya: mangsa ditangkap oleh farink dengan cara ditonjolkan keluar dan setelah mangsanya ditangkap segera ditarik masuk ke dalam rongga mulut bersama-sam mangsanya. Sel-sel tertentu pada ephitelium usus dapat membentuk pseudopodia dan mencerna mangsanya kemudian membentuk vakuola makanan dan tejadi pencernaan. Sari-sari makanan diabsorpsi dan secara difusi masuk ke dalam jaringan-jaringan tubuh. Sisa-sisa yang tidak dapat dicerna dikeluarkan melalui lubang mulut
b. Nemathelminthes
Alat pencernaan berupa:
- Mulut yang sangat kecil dan kadang tidak jelas
- Pharynk yang merupakan bagian anterior tractus digestivus dan bagian ujung posteriornya membesar
- Intestinum, yang merupakan saluran yang sederhna, terletk bebas dalam pseudocela dan bermuara keluar melalui lubang pelepasan yang identik dengan procoeum
c. Annelida
Contoh: cacing Tanah (Lumbriscus terretris)
Makanan cacing tanah terdiri dari sisa-sisa hewan dan tanaman yang diambil mellui mulutnya. Makanan did lam esophagus tercampur dari cairan hasil sekresi kelenjar kapur yang terdapat pada dinding esophagus. Dari esophagus makanan masuk ke dalam proventriculus yang merupakan tempat penyimpanan makanan sementara, kemudian masuk ke dalam ventrikulus dan dicerna menjadi partikel-partiklel halus dan selanjutnya masuk ke instetinum
d. Arthropoda
Contoh: Udang
Proses pencernaannya
Makanan dihluskn oleh gigi-gigi pelumat. Bila makanan sudah cukup halus maka melalui semacam saringan yang etrdapat di antara kedua bagian ventrikulus yang terdiri atas lipatatan-lipatan yag dilengkapai setae seperti rambut. Di dalam pars pyloric makanan dicampur dengan sekresi dari kelenjar pencernaan yang disalurkan melalui ductus hepaticus, kemudian masuk ke dalam intestinum. Partikel-partikel yang tidak dicerna ke posterior berkumpul sebagai feses yang kemudian dikeluarkan melalui anus
e. Moluscca
Contoh: siput darat
Alat pencernaannya meliputi:
Rongga mulut, esophagus, inguives, ventrikulus, intestinum, rectum dan anus. Makanan masuk mellaui mulut diatur oleh radula (sejenis lidh). Dari rngga mulut masuk ke esophagus yang sempit kemudian melebar disebut ingluives yang menghasilkan lender berair yang berisi enzim-enzim diastase yang menguraikan hidrt arng. Glandula digestoria terdiri dari kumpulan tubuli yng bercabang-cabang dan berakhir buntu pada germbn sel-sel yaitu:
- Sel-sel yang menghasilkan enzim untuk pencernaan ekstraseluler
- Sel-sel yang menyerap partikel-partikel makanan dan mencerna intraseluler, juga menyerap hasil-hasil pencernaan di luar sel
- Sel-sel yang menghasilkan kalsium karbonat, lanjutan ventikulus ialah intestinum yang berkelok-kelok dan berakhir pada rectum yang bermuara kelur melalui anus
f. Echinodermata
Contoh: asterias sp
Proses pencernaannya:
Makanan masuk melalui mulut yang berbentuk pentagonal yang disebut ctinostoma, kemudian tractus digestivus terdiri atas periostma, esophagus, ventrikulus, intestinum dan
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN DAN PROTOZOA
Proses pencernaan makanan pada mahluk hidup ada yang terjadi di luar sel dan juga ada yang terjadi di dalam sel. Pada hewan bersel banyak terdapat sistem pencernaan yang berbeda tergantung pada tingkatan organisme dan jenis makanannya. Berikut ini akan diuraikan sistem pencernaan protozoa, cacing, serangga, ikan, amfibi, reptilian, burung, dan hewan pemamah biak.
A. Sistem Pencernaan Makanan Protozoa
Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan seperti pada hewan bersel banyak. Proses pencernaan makanan pada organisme bersel satu berlangsung di dalam sel itu sendiri. Jika ada makanan, organisme tsb bergerak kea rah makanan . kemudian mengelilingi makanan tersebut dengan pseudopodium ( kaki semu ). Makanan tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola ini makanan dicerna, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Sari-sari makanan di edarkan ke dalam sitoplasma dan sisa-sisa makanan dikeluarkan dari membran plasma.
B. Sistem Pencernaan Makanan Cacing
Pada cacing pipih terdapat sistem pencernaan makanan yang terdiri dari mulut dan usus, yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan sari makanan
Pada cacing berbuku-buku, sustem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, usus, dan anus. Makanan cacing tanah berupa humus. Humus dan sisa-sisa organisme yang merupakan makanan cacing telah mengalami pembusukan saehingga bersifat asam, maka perlu dinetralisir. Di sekitar kerongkongan terdapat tiga pasang kelenjar kapur yang menghasilkan yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.
Dari kerongkongan, makanan masuk kedalam tembolok untuk disimpan sementara. Kemudian di dalam empedal, makanan dihancurkan atau dihaluskan secara kimiawi. Hasil pencernaan berupa sari makanan diserap dan sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
C. Sistem Pencernaan Makanan Serangga
Jenis makanan serangga berbeda-beda. Serangga ada yang memakan tumbuhan, ada pula yang memakan daging.
Saluran pencernaan belalang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, lambung, usus, rektum, dan anus. Kerongkongan mempunyai bagian membesar seperti gelembung tipis dan berduri. Gelembung itu disebut tembolok. Tembolok berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan sementara. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Makanan masuk melalui mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna secara mekanis yaitu dikunyah, dan dicerna secara kimiawi dengan air ludah. Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan lalu menuju ke tembolok. Di tembolok, makanan disimpan sementara dan kemudian ke empedal. Empedal memiliki dinding dari kitin untuk menghaluskan makanan. Makanan akhirnya menuju ke lambung. Proses penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus. Makanan masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh . sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Serangga yang mempunyai alat pengisap tidak mengunyah makanannya. Mereka tidak mempunyai alat pencernaan yang lengkap karena makanannya berupa cairan.
Sistim Pencernaan Pada Vertebrata
Sistem Pencernaan Pisces
saluran pencernaan ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris) yang di dalamnya terdapat gigi-gigi kecil yang berbentu k kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan dan bnyak menghasilkan lendir tetapi tidak mneghasilkan ludah. dari rongga mulut makanan masuk ke dalam esofagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang
esofagus berbentuk kerucut, pendek terdapat di belakang insang dan bila tidak dilalui makanan makan lumen akan menyempit. dari kerongkongkongan, makanan di dorong masuk ke lambung sehingga lambung menjadi besar. anatara lambung dan usus tidak jels batasnya. pada beberapa jenis ikan terdapat tonjolan buntu yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan makanan, dari lambung makanan masuk ke dalam usus yang berbentuk pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaannnya berupa hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran cukup besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tetap dan terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri serta bagian yang menuju ke arah punggung.
Fungsi hati adalah menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantng empedu untuk membantu proses pencernaan lemak. kantong empedu berbentuk bulat berwarna kehijauan terletak di sebeah kanan hati dan salurannya bermuara pada lambung. Kantong empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan menyalurkan cairan empedu ke usus bila diperlukan. Pankreas berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali. pankres berfungsi untuk mneghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin
Sistem Pencernaan Makanan Amfibi
Saluran pencernaan makanan pada katak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, dan pankreas.
Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit disebut gigi vomer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Lidah pada katak bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Sesudah makanan masuk mulut, ditelan, kemudian melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke usus halus. Dinding usus halus mengandung kapiler darah yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. Selanjutnya sisa makanan masuk ke usus besar. Dari usus besar sisa makanan didorong keluar melalui kloaka.
F. Sistem Pencernaan Makanan Reptilia
Saluran pencernaan makanan pada reptilia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Reptilia mempunyai gigi, lidah, dan ludah. Gigi tumbuh pada rahang atas dan bawah.
Pada ular berbisa, terdapat gigi bisa yang tumbuh pada langit-langit mulutnya. Bisa digunakan untuk melumpuhkan atau membunuh mangsanya. Lidah pada cicak digunakan untuk menangkap mangsa. Ular, bengkarung dan cicak tidak mengunyah mangsa. Kelenjar ludah yang terdapat pada rongga mulut menghasilkan lendir yang berguna untuk membantu memudahkan menelan mangsa. Makanan yang ditangkap langsung dikunyahnya.
Bentuk lambung pada reptilia sesuai dengan bentuk tubuhnya. Kura-kura memiliki lambung membulat, ular dan bengkarung memiliki bentuk perut yang memanjang,
G. Sistem Pencernaan Makanan Burung
Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka. Misal ayam dan burung merpati.
Pada mulut terdapat paruh yang kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan, tidak berfungsi untuk mengunyah makanan karena tidak mempunyai gigi . makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Tembolok berguna untuk menyimpan makanan sementara.
Lambung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar di bagian depan dan empedal di bagian belakang. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi. Disebut lambung pengunyah karena karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan. Di dalam empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.
Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan ke usus halus. Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung mempunyai dua usus buntu. Usus buntu berguna memperluas daerah penyerapan sari-sari makanan.
Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian ke dalam rektum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran, yaitu saluran pencernaan usus, saluran uretra, dan saluran kelamin.
H. Sistem Pencernaan Makanan Hewan Pemamah Biak
Pada mamalia terdapat jenis gigi dan susunan alat pencernaan makanan yang berbeda sesuai dengan makanannya. Bentuk dan susunan gigi hewan herbivor berbeda dengan susunan gigi hewan karnivor. Hewan herbivor mempunyai tidak mempunyai gigi taring sebaliknya hewan karnivor mempunyai gigi taring. Pada hewan herbivor, di antara gigi taring dan geraham depan ada ruang yang tidak ditumbuhi dinding. Ruang ini disebut diastema. Gigi hewan herbivor selalu tumbuh dan gigi yang tanggal akan digantikan.
Hewan herbivor ada yang digolongkan hewan pemamah biak karena mengunyah makanannya dua kali. Saluran pencernaan makanan hewan pemamah biak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus besar, dan anus. Lambung terdiri dari perut besar, perut jala, perut kitab, dan perut masam. Makanan yang berupa rumput kemudian ditelan masuk ke kerongkongan menuju ke perut besar. Di perut besar makanan disimpan sementara, kemudian masuk ke dalam perut jala. Di dalam perut jala makanan dicerna secara kimiawi dan menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dimamah sampai lumat oleh geraham. Setelah makanan dimamah, ditelan lagi dan masuk ke perut kitab untuk digiling. Selanjutnya makanan masuk ke dalam perut masam. Di dalam perut ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim. Akhirnya sari makanan masuk ke usus halus, kemudian diserap dan diedarkan olewh darah ke seluruh tubuh. Sisa makanan keluar melalui anus.
Sistem Pencernaan Makanan Hewan Memamah Biak
Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum,danabomasum
Gambar saluran pencernaan hewan memamah biak
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.
Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio)
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis | Þ | Radang usus buntu. |
• Diare | Þ | Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat. |
• Kontipasi (Sembelit) | Þ | Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar) |
• Maldigesti | Þ | Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung. |
• Parotitis | Þ | Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong |
• Tukak Lambung/Maag | Þ | "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori |
• Xerostomia | Þ | Produksi air liur yang sangat sedikit |
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.
Uji Kompetensi
Piih salah satu jawaban yang paling tepat
1. Zat makanan yang mengandung energi tertinggi jika mengalami oksidasi adalah ….
a. protein |
b. lemak |
c. glukosa |
d. mineral |
e. vitamin |
2. Jika Anda makan
a. jejunum |
b. ileum |
c. duodenum |
d. lambung |
e. kolon |
3. Kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar endokrin dan eksokrin adalah ….
a. pancreas |
b. hati |
c. ginjal |
d. esophagus |
e. kolon |
4. Kelainan berupa pendarahan pada sudut bibir dapat disebabkan oleh defisiensi …..
a. vitamin C |
b. vitamin B |
c. vitamin K |
d. vitamin B12 |
e. vitamin D |
5. Berikut merupakan sari makanan yang dalam jumlah kecil berada pada plasma darah vena porta hepatica, kecuali ….
a. glukosa |
b. asam lemak |
c. asam amino |
d. vitamin |
e. mineral |
6. Penghasil enzim katalase yang berfungsi menguraikan air peroksida adalah ….
a. pancreas |
b. hati |
c. lambung |
d. duodenum |
e. kolon |
7. Jenis gigi yang tidak ditemukan sebagai gigi susu adalah gigi …..
a. incicivas |
b. caninus |
c. geraham belakang |
d. geraham depan |
e. gigi taring |
8. Enzim-enzim berikut yang tidak dihasilkan oleh pancreas adalah …..
a. lipase |
b. amylase |
c. tripsin |
d. HCl |
e. nuclease |
9. Pada hewan ruminansia, bagian usus yang sama dengan lambung manusia adalah ….
a. esofagus |
b. reticulum |
c. abomasums |
d. omasum |
e. |
10. Zat makanan berikut siap diserap oleh darah dari usus halus, kecuali …..
a. dipeptida |
b. maltase |
c. lemak |
d. fruktosa |
e. selulosa |
11. Zat yang bukan komponen bahan cernaan dalam usus halus manusia adalah ….
a. dipeptida |
b. maltase |
c. lemak |
d. fruktosa |
e. selulosa |
12. Hal-hal berikut yang bukan merupakan fungsi empedu adalah …..
a. menyederhanakan lemak |
b. membantu penyerapan vitamin K |
c. pemberi warna pada feses |
d. bersifat buffer |
e. membunuh mikroorganisme |
13. Enzim yang tidak dapat aktif bekerja jika tidak ada HCl adalah …..
a. pepsinogen |
b. tripsinogen |
c. enterokinase |
d. amylase |
e. zimogen |
14. Gigi dapat merasakan rasa sakit jika terkena benda keras karena gigi memiliki …..
a. email |
b. dentis |
c. pulpa |
d. gusi |
e. saraf |
15. Dihasilkannya feses berupa cairan abnormalitas penyerapan air oleh tubuh. Hal tersebut merupakan akibat dari gangguan pada ….
a. mukosa |
b. sel mukosa |
c. mulkularis mukosa |
d. muskularis |
e. adventisia |
16. Rasa sakit pada system pencernaan sebagai akibat dari reabsorbsi air yang berlebihan dinamakan ….
a. hibernasi |
b. konstipasi |
c. deglutasi |
d. defekasi |
e. deaminasi |
17. Dipeptida akan mengalami pemecahan lebih lanjut oleh enzim yang dihasilkan usus halus, yakni ….
a. erepsin |
b. enterokinase |
c. rennin |
d. lipase |
e. amylase |
18. Empedu dari vesika felea akan disalurkan ke usus 12 jari melalui saluran …..
a. hepatikus |
b. sistikus |
c. penkreatikus |
d. koleodosus |
e. simpatisus |
19. Perhatikan gambar berikut
Gerakan yang terjadi pada kerongkongan seperti tampak pada gambar di atas
dinamakan ….
a. gerak spontan |
b. gerak refleks |
c. gerak peristaltic |
d. gerak Brown |
e. gerak amoeboid |
20. Perhatikan gambar berikut
Struktur lambung seperti tampak pada gambar di atas dimiliki oleh ….
a. karnivora |
b. ruminansia |
c.omnivora |
d. predator |
e. reptilian |
3 komentar:
Ada kah kunci jawaban dari soal diatas?
Ia
kirimin dong kunci jawabannya beserta alasannyaa..
Posting Komentar