Sistim Pertahanan Tubuh

Pada Manusia

Standar Kompetensi

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia

Dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang

mungkin terjadi serta

Implikasinya pada salingtemas

Kompetensi dasar

3.8. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap

benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.

Dalam Bab ini anda akan mempelajari materi-materi berikut :

  1. Mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit
  2. Gangguan pada sistim kekebalan tubuh

Pernahkah lutut anda mengalami luka akibat terjatuh dari sepeda ? Lutut anda tentu terasa nyeri dan mengalami pembengkakan, bukan ? Apa yang anda lakukan agar luka tersebut tidak mengalami infeksi? Kita biasanya mencegah infeksi pada bagian luar tubuh menggunakan obat antiseptik. Obat tersebut sebenarnya tidak dapat menyembuhkan, tetapi hanya mencegah terjadinya infeksi kuman pada luka. Luka tersebut dapat sembuh karena didalam tubuh kita terdapat sistim pertahanan tubuh. Sistim pertahanan tubuh ini berfungsi mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit ke dalam tubuh. Bagaimanakah mekanisme pertahanan tubuh manusia terhadap penyakit ?

A. Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Penyakit

Sistim kekebalan atau imun terdiri atas sistim pertahanan alamiah atau nonspesifik dan sistim pertahanan didapat atau spesifik. Diantara kedua sistim imun ini, terjadi kerja sama yang erat, yang satu tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya. Secara umum mekanisme pertahanan tubuh adalah :

1. Sistim pertahanan nonspesifik

Sistim imun nonspesifik yang tidak ditunjukkan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir. Sistim ini merupakan pertahanan terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroba. Mekanismenya tidak menunjukkan spesifisitas terhadap benda asing dan mampu melindungi tubuh terhadap banyak patogen potensial. Mekanisme fisiologi imunitas nonspesifik berupa komponen normal tubuh dan dengan cepat menyingkirkan mikroba tersebut. Sistim pertahanan imun nonspesifik meliputi :

a. Pertahanan fisik

Kulit dan membran mukosa yang melapisi seluruh pernapasan, pencernaan dan genitouriner (Kelamin dan ekskresi) merupakan pertahanan terdepan terhadap infeksi dalam pertahanan fisik. Selain itu pada trakea, sel-sel epitel bersilia dapat menyapu mikroba yang terjerat didalamnya, sehingga mencegah mikroba memasuki paru-paru.

b. Pertahanan Biokimia.

Selain peranannya sebagai rintangan fisik, kulit dan membran mukosa juga menghadapi patogen dengan mempertahankan kimiawi. Sekresi dari kelenjar minyak dan keringat akan membuat pH kulit menjadi asam (sekitar pH 3-5) sehingga dapat mencegah kolonisasi banyak mikroba. Zat tertentu dalam air ludah, air mata dan sekresi mukosa mampu melindungi tubuh terhadap bakteri positif dengan cra menghancurkan dinding selnya. Berbagai bahan yang disekresikan getah lambung, usus dan empedu mampu menciptakan lingkungan yang dapat mencegah infeksi banyak mikroorganisme.

c. Pertahanan seluler

Mikroba yang menembus garis pertahanan pertama seperti mikroba yang masuk lewat luka di kulit , akan menghadapi garis pertahanan ke dua. Garis pertahanan kedua ini sangat tergantung pada proses fagositosis, yaitu proses penelanan mikroba yang menyerang tubuh oleh jenis leukosit tertentu. Sel-sel fagositosis ini terdiri dari Neutrofil, Monosit dan Eosinofil.

Neutrofil meliputi 60-70 % dari seluruh leukosit. Sel-sel yang telah dihancurkan oleh mikroba akan mengirim sinyal kimiawi menarik neutrofil dari darah untuk datang . Neutrofil ini akan memasuki jaringan yang terinfeksi, kemudian menelan dan menghancurkan mikroba yang ada ditempat tersebut. Akan tetapi sel ini cendrung merusak dirinya sendiri ketika sel ini menghancurkan mikroba asing sehingga umurnya pendek.

Monosit, hanya sekitar 5 % dari seluruh leukosit. Monosit baru hanya sebentar dalam aliran darah dan kemudia menuju jaringan untuk berkembang menjadi makrofak yang akan menetap lama dalam jaringan.


Antibodi dapat dibedakan menjadi lima tipe antara lain :

1. IgM

yaitu tipe antibodi yang pertama kali dilepaskan ke aliran darah pada saat

terjadi suatu infeksi ( respon Kekebalan Primer)

2. IgG

yaitu tipe antibodi yang peling banyak terdapat di dalam darah, diproduksi

ketika terjadi infeksi kedua (respon kekebalan sekunder

serta dapat mesuk kejaringan lain dengan mudah misalnya ke plasenta

3. IgA

Dapat ditemukan pada air mata, air ludak , keringat, dan kolostrum ASI,

Berfungsi membantu pembentukan kekebalan pasif pada bayi

4. IgD

Ditemukan pada permukaan limposit B sebagai respon, berfungsi merangsang

Pembentukan antibodi oleh sel B

5. IgE

Ditemukan pada permukaan histamin, terlibat dalam reaksi alergi

Respon kekebalan tubuh terhadap Antigen

Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kekebalan humoral (Antibody-mediated immunity ) dan Kekebalan selular (cell-mediated –immunity)

1. Kekebalan Humoral

Kekebalan humoral melibatkan Aktifitas sel B dan antibodi yang beredar dicairan darah dan limfe. Ketika suatu antigen masuk kedalam tubuh untuk pertama kali, Sel B pembelah akan memebentuk Sel B plasma dan sel B pengikat. Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang berfungsi mengikat entigen.

Dengan demikian makrofag akan lebih mudah menangkap dan menghaancurkan patogen. Setelah infeksi berakhir sel B plasma mati, sedangkan sel B mengikat akan tetap hidup dalam waktu lama ( Respon kekebalam Primer)

Apabila antigen yang sama masuk kembali kedalam tubuh, sel B pengikat akan mengenalinya dan menstimulasi pembentukan sel B plasma. Sel B plasma ini untuk memproduksi antibodi. Respon tersebut dinamakan respon kekebalan sekunder. Respon ini terjadi lebih cepat dan lebih besar dibandingkan kekebalan primer. Hal ini disebabkan oleh adanya memori imunologi, yaitu kemampuan sistim imun untuk mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh.

2. Kekebalan Seluler

Kekebalan seluler melibatkan Sel T yang menyerang sel-sel asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung. Ketika sel T pembunuh kontak dengan antigen pada permukaan sel asing. Sel T pembunuh akan menyerang dan menghancurkannya dengan cara merusak membran sel asing. Apabila infeksi telah berhasil ditangani, sel T supresor akan menghentikan respon kekebalan dengan cara menghambat aktifitas sel T pembunuh dan membatasi produksi antibodi.

Jenis-jenis Kekebanlan Tubuh

  1. Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif yaitu kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri. Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami dan buatan. Kekebalan alami diperoleh setelah seseorang mengalami sakit karena infeksi atau suatu kuman penyakit.Setelah sembuh dari sakit maka orang tersebut akan kebal terhadap penyakit tersebut. Contoh orang yang pernah sakit campak maka dia tidak akan terkena campak untuk kedua kalinya.

Kekebalan aktif buatan yaitu diperoleh melalui vaksinasi. Atau pemberian vaksin kedalam tubuh. Vaksin merupakan siapan antigen yang diberikan secara oral (Melalui mulut) atau melalui suntikan, dengan tujuan untuk merangsang mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen.

Vaksin dapat berupa susvensi mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaaksin yang dimasukkan kedalan tubuh akan menstimulasi pembentukan antibodi untuk melawan antigen. Akibatnya tubuh akan menjadi kebal terhadap penyakit jika suatu saat penyakit tersebut menyerang.

  1. Kekebalan pasif

Kekebalan pasif merupan kekbalan tubuh yang diperoleh setelah menerima antibodi dari luar. Kekebalan pasif alami dapat diperoleh bayi setelah menerima antibodi dari ubunya melalui plasenta saat masih berada dalam kandungan. Jenis kekebalan ini juga dapat diperoleh dengan pemberian ASI pertama (Kolostrum ) yang mengandung antibodi.

Sementara itu kekebalan pasif buatan diperoleh dengan cara penyuntikan antibodi yang diekstrak dari suatu individu ketubuh orang lain sebagai serum. Kekebalan pasif ini berlangsung singkat, akan tetapi berguna untuk penyembuhan secara cepat. Contohnya pemberian serum antibisa ular pada orang yang dipatuk ular berbisa

Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi

Penyakit apa yang dapat dicegah dengan imunisasi ?

Penyakit yang dapat dicegah melalui Imunisasi ada 7 sesuai program pemerintah yaitu:

  1. TBC anak
  2. Difteri
  3. Tetanus
  4. Pertusis/Batuk Rejan
  5. Polio
  6. Campak
  7. Hepatitis B

Apa itu TBC ?

TBC (Tuberculosis) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosa, oleh orang awam disebut penyakit paru-paru. Penyakit ini sangat menular, penularannya melalui pernafasan, percikan ludah, bersin atau bercakap cakap serta melalui udara yang mengandung kuman.

Bahaya yang diakibatkan oleh penyakit TBC adalah kerusakan paru-paru, tulang dan cacat mental/kaku karena kerusakan otak.

Penyakit TBC dapat dicegah dengan Imunisasi BCG. Caranya dengan melakukan suntikan di daerah lengan bagian atas (Intrakutan).

Pemberian Imunisasi BCG ini harus dilakukan sedini mungkin setelah bayi lahir.

Apakah arti singkatan DPT ?

DPT adalah gabungan dari kata Difteri Pertusis dan Tetanus.
Difteri adalah Radang tenggorokan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan kematian anak hanya dengan beberapa hari saja.

Pertusis adalah penyakit radang pernafasan (paru) yang disebut juga dengan Batuk Rejan atau batuk 100 hari. Gejalanya sangat khas yaitu batuk bertahap, panjang dan lama disertai dengan suara whoop dan diakhiri dengan muntah. Mata bengkak dan berdarah serta penderita dapat meninggal karena kesulitan nafas.

Tetanus adalah penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut terkancing tidak bisa dibuka.

Bagaimana Penularan Difteri, Pertusis, dan Tetanus ?

Difteri dan Pertusis menular melalui percikan percikan ludah penderita saat batuk dan bersin, melalui sapu tangan, handuk dan alat-alat makan yang dicemari kuman-kuman penyakit.
Sedangkan tetanus menular melalui tali pusar karena pertolongan persalinan yang tidak bersih/steril, melalui luka (tertusuk paku, beling dan lain-lain).

Apakah bahayanya penyakit tersebut…?

  • Difteri : Kerusakan Jantung, pernafasan tersumbat.
  • Pertusis : Batuk panjang berminggu-minggu, radang otak dan radang paru.
  • Tetanus : Mulut Terkancing, kaku, kejang dan radang paru.

Imunisasi DPT dapat diberikan pada semua bayi dan anak, tetapi untuk anak yang pernah mengalami demam atau yang pernah menderita kejang sebaiknya diberi DT saja, agar tidak mengalami panas atau kejang.
Sedangkan untuk ulangan (booster) diberikan DT pada anak kelas 1SD, TT untuk anak kelas 2-3 SD.

Apakah Campak itu ?

Campak sering juga disebut dengan bahasa lain:
Tampek (Orang Betawi), Gabagan (Orang Jawa), Medewa (Orang Bali), Mazelen (Orang Belanda), Measles (Orang Inggris), Morbili (Latin) adalah Penyakit yang sangat berbahaya untuk Bayi dan Anak karena sering disertai Komplikasi Bronchopneumonia yang banyak menyebabkan kematian pada Bayi dan Anak.

Bahaya dari penyakit Campak adalah Panas tinggi, radang mulut dan tenggorkan, diare, radang otak, gizi memburuk dan radang paru.

Cara Penularannya adalah kontak langsung dengan penderita dan melalui pernafasan penderita.

Cara pencegahannya adalah dengan Imunisasi Campak pada waktu Bayi berumur 9 bulan dan waktu kelas 1 SD untuk menambah kekebalan seumur hidup.

Apa itu Penyakit Polio ?

Polio atau Poliomyelitis adalah penyakit radang yang menyerang syaraf dan dapat menyebabkan lumpuh kedua kaki. Walaupun dapat disembuhkan tetapi akan pincang seumur hidup.

Bahaya dari penyakit Polio adalah Otot-otot menjadi lumpuh dan tetap kecil.

Cara penularannya adalah secara langsung melalui percikan ludah penderita, makanan dan minuman yang tercemar.

Penyakit Polio dapat dicegah dengan Imunisasi Polio sebanyak 4 kali sewaktu Bayi.

Apa itu penyakit Hepatitis-B ?

Hepatitis-B biasa disebut Penyakit Kuning disebabkan oleh virus hepatitis-B yang menyerang hati dan dapat bersifat akut (mendadak) atau menahun.

Bahaya dari penyakit ini adalah Serorsis hati atau Kanker hati.

Cara penularannya dapat terjadi secara vertical dari ibu yang mengidap virus hepatitis-B, kepada Bayi yang dikandungnya, secara horizontal melalui hubungan seksual, penggunaan alat suntik tercemar, tattoo, tusuk jarum, tranfusi darah, penggunaan pisau cukur, sikat gigi yang digunakan bersama-sama.

Penyakit Kuning ini dapat dicegah dengan pemberian Imunisasi HB sedini mungkin (umur 0 – 7 hari), dilanjutkan dengan pemberian Imunisasi HB sampai Bayi mendapatkan Imunisasi ini 3 kali.

Siapa saja yang perlu mendapat Imunisasi ?

  1. Bayi (0 – 1tahun) wajib mendapatkan Imunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, HB, Campak).
  2. Anak Sekolah Dasar wajib mendap atkan Imunisasi tambahan (booster) seperti Campak, DT dan TT.
  3. Wanita Usia Subur (WUS) wajib mendapatkan Imunisasi tambahan (booster) seperti TT guna mendapatkan kekebalan seumur hidup dan melindungi Bayi yang akan dilahirkan dari penyakit Tetanus.
  4. Ibu Hamil wajib mendapatkan Imunisasi TT sebagai pencegahan terhadap Tetanus bagi Bayi yang akan dilahirkan.

Apabila terjadi keterlambatan dalam pemberian Imunisasi tersebut, Tidak apa apa, masih bisa dapat dilakukan Imunisasi daripada tidak sama sekali.


Vaksinasi pada bayi dan anak bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit menular yang sangat berbahaya. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Vaksinasi) antara lain sebagai berikut :

1. Penyakit TBC

Penyakkit TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui pernapasan, percikan air ludah sewaktu batuk , bersin, bercakap-cakap atau melalui udara yang mengandung bakteri TBC. Bahaya dari penyakit ini yaitu daat mengakibatkan kerusakan pada paru-paru, kerusakan tulang , cacat mental,serta kelumpuhan akibat kerusakan otak. Penyakit ini dapat dcegah dengan memberikan vaksin BCG (Bacile Calmette- Guerin) melalui suntikan

2. Difteri, Pertusis dan Tetanus


Difteri merupakan penyakit radang tenggorokan yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian dalam beberapa hari saja. Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corunebacterium diphteriae. Penyakit ini dapay menyebabkan penyumbatan pada tenggorokan dan kerusakan jantung.


Pertusis merupakan penyakit radang pernapasan yang biasa disebut dengan batuk rejan atau batuk panjang atau batuk 100 hari karena lamanya dapat mencapai 3 bulan. Pertusis dapat engakibatkan batuk panjang selama berminggu-minggu, gizi buruk, radang paru-paru, serta radang otak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertusis.


Tetanus

Merupakan penyakit kejang otot diseluruh tubuh dengan mulut terkunci atau tidak dapat dibuka dan juga dapat mengakibatkan kaku , kejang dan rang paru-paru Penyakit ini disebabkan oleh Clostridium tetani


Penularan difteri pertusis dan tetanus dapat terjadi mel alui percikan ludah saat penderita batuk atau bersin serta melalui barang -barang yang tercemar kuman penyebab difteri, pertusis dan tetanus. Misalnya sapu tangan, handuk, dan alat-alat makan. Ketiga penyakit tersebut dapat dicegah dengan memberikan vaksin DPT melalui suntikan. bayi dan anak yang baru diberikan vaksin biasanya akan merasa pegal dengan disertai demam selama 1-2 hari.


3. Poliomiellitis (Polio)


......................................



.

Tugas mandiri

Sistim Pertahanan Tubuh Manusia

1. Antibodi dapat dibedakan menjadi 5 tipe, yaitu :

IgM

IgG

IgA

IgD

IgE

Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai kelima tipe antibodi tersebut! Sajikan data anda dalam bentuk tabel

2. Pada umumnya anak-anak yang divaksinasi DPT sering mengalami demam. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Namun kini telah dibuat vaksin DPT yang tidak menyebabkan terjadinya demam, yaitu DtaP tersebut ? Sementara itu, beberapa jenis vaksin, harus diberikan beberapa kali kecuali vaksin BCG yang dapat diberikan satu kali saja. Mengapa beberapa jenis vaksin, misalnya polio harus diberikan beberapa kali dalam jangka waktu tertentu ?

3. Jelaskan perbedaan antara sistim pertahanan tubuh spesifik dan nonspesifik dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari

4. Berikan contoh organ apa yang berperan dalam sistim pertahanan tubuh, kemudian hubungkan dengan sistim organ yang lainnya.




Uji Kompetensi Sistim Pertahanan Tubuh Manusia


1. Garis pertahanan kedua pada sistim pertahanan tubuh nonspesifik adalah....

a. kulit dan membran mukosa

b. kulit dan antibodi

c. Sel fagosit dan protein antimikroba

d. sekret kulit dan membran mukosa

e. kulit dan antigen


2. Berikut ini adalah contoh sistim pertahanan nonspesifik eksternal, kecuali ....

a. kulit (keringat-minyak)

b. Lambung (HCL)

c. Kandung kemih (Urine)

d. hati ( Sel fagosit )

e. Usus besar ( Bakteri E. coli)


3. Protein yang dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi virus, dan membentuk zat yang menghambat

perkembangan virus disebut ....

a. globulin

b. makrofag

c. interferon

d. antibodi

e. antigen


4. Respon peradangan merupakan bentuk pertahanan tubuh dengan tahap-tahap berikut ini.

1. Peningkatan permiabilitas pembuluh darah sebagai fogosit mudah keluar

2. makrofag membunuh kuman yang masuk

3. Senyawa kimia yang dihasilkan oleh bagian tubuh yang rusak

4. makrofag membersihkan sel-sel jaringan yang rusak


Urutan reaksi dari awal sampai akhir adalah ....

a. 1-2-3-4

b. 2-1-3-4

c. 3-1-2-4

d. 1-3-4-2

e. 1-4-3-2


5. Limfosit T dan Limpfosit B dibedakan atas dasar ....


a. tempat terbentuknya

b. tempat pematangannya

c. jenis antigen yang dilawan

d. tempat aktifitasnya

e. struktur selnya


6. Keberadaan limpfosit T, antigen yang pernah masuk akan mudah dikenali dan lebih cepat

dihancurkan .Limfosit T yang dimaksudkan adalah ....

a. sitotoksit

b. penolog

c. supreson

d. pembunuh

e memori

7. Kekebalan fasif alami ditemukan pada bayi, karena immunoglobin masuk ke plasenta dan sampai

ke tubuh bayi. Jenis immonoglobulin yang dimaksud adalah ...

a. A

b. D

c. E

d. M

e. G

8. Berikut ini adalah disfungsi sistim kekebalan tubuh yang bersifat " Autoimunitas " kecuali ....

a. diabetes mellitus

b. Alergi

c. lupus

d. adisson desease

e. myastenia gravis


9. Vaksin polio merupakan perolehan kekebalan tubuh secara ....


a. aktif alami

b. Aktif buatan

c. pasif alami

d. pasif buatan

e. selular


10. kekebalan Homoral melibatkan aktifitas ....


a. limfosit T

b. Limfosit B

c. Monosit

d. neutrofil

e. Eosinofil


11. Bila tubuh terinfeksi oleh cacing, maka jenis leukosit yang paling berperan adalah ....

a. neutrofil

b. basofil

c. eosinofil

d. monosit

e. limfosit


12. Berikut ini manakan yang merupakan reaksi kekebalan nonspesifik ....

a. komplemen

b. Sel T helper

c. sel mast

d. sel T sitotoksit

e. antibodi


13. jenis imonoglobin yang terbentuk pada awal infeksi adalah jenis ....

a. IgM

b. IgG

c. IgA

d. IgD

e. IgE

14. Jenis imonoglobin yang dapat memberi kekebalan maternal adalah ....

a. IgM

b. IgG

c. IgA

d. IgD

e. IgE


15. Jenis imonoglobin yang merupakan respon alergi adalah ....


a. IgM

b. IgG

c. IgD

d. IgA

e. IgE





0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Blog Roll

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "